Gorontalo Hari Ini

Layak Ditonton Ulang, Inilah 5 Film Indonesia Era 2000-an

GORONTALO.TV | Film kolosal merupakan film yang mengambil latar waktu zaman kerajaan dan biasanya melibatkan banyak pemeran atau karakter. Harus diakui film kolosal Indonesia masih belum mendunia seperti film kolosal Korea Selatan.
Padahal kisah sejarah kerajaan Indonesia seperti Majapahit dan Mataram, sudah melegenda sejak dulu. Bahkan tidak sedikit sejarawan dari berbagai belahan dunia tertarik melakukan penelitian.

Berbekal riwayat sejarah Indonesia yang cukup kaya membuat para sineas mengangkat film dengan tema ini. Setidaknya sudah ada judul film yang terkenal dan tayang. Berikut rekomendasi film kolosal Indonesia era 2000-an yang layak ditonton kembali.

1. Drupadi (2008)

Film ini mempertemukan dua aktris dan aktor legendaris Indonesia yang pernah berduet di film Ada Apa Dengan Cinta pertama yang rilis tahun 2002, yakni Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.

Nicholas memerankan Arjuna sementara Dian Sastro sebagai sang tokoh utama, Drupadi. Kisah ini mengadaptasi kisah Mahabrata-karya sastra kuno dari India.

Film berfokus pada kisah Drupadi yang digambarkan sebagai perempuan kuat dan terlahir dari api. Kisah bermula saat Drupadi bertemu Arjuna dan menjadi istri salah satu dari lima anggota pendekar Pandawa.

Lalu ada seorang bernama Dewi Kunti. Dia menghasut Drupadi untuk menjadi istri kelima pendekar Pandawa.

Satu waktu para Pandawa diundang bertarung dalam permainan dadu melawan Kurawa bersaudara. Kemudian Sangkuni (Butet Kartaredjasa) yang merupakan paman dari para Kurawa bersaudara yang mengatur permainan itu.

Singkat cerita, Yudhistira kalah dalam pertandingan itu dan kehilangan banyak hal akibat melakukan taruhan. Salah satu yang menjadi objek taruhan adalah Drupadi. Drupadi yang tidak terima kemudian mempertanyakan hak Yudhistira yang menempatkannya sebagai objek taruhan.

Film ini mendapat kritik keras dari World Hindu Young Organization (WHYO) sebab dianggap kisah yang diangkat dalam film tidak sesuai dengan ajaran kitab suci Weda.

2. Gending Sriwijaya (2013)

Gending Sriwijaya adalah film kolosal Indonesia tentang kerajaan bernama Bukit Jerai. Foto: Putaar Production via Imdb
Film sejarah Indonesia ini mengambil latar waktu abad ke-16 usai runtuhnya kerajaan Sriwijaya yang mengakibatkan banyak bermunculan kerajaan kecil yang berebut kekuasaan.

Saat itu ada sebuah kerajaan Bukit Jerai yang dipimpin Raja Dapunta. Ia sedang mencari pengganti dirinya sebab dia sudah mulai sering sakit.

Raja Dapunta dirundung bingung. Jika menilik dari sejarah, harusnya anak pertama bernama Awang yang naik takhta. Namun sang raja ragu untuk mengangkat putranya itu sebab dia memiliki tabiat yang sadis dan suka berperang. Raja akhirnya memilih putra keduanya, Purnama.

Rencana itu jelas tidak disukai Awang. Setelah sang ayah meninggal dia langsung menjebloskan adiknya ke dalam penjara.

Purnama kemudian berhasil kabur dari penjara dibantu oleh orang-orang terdekat. Dia lari jauh hingga ke tengah hutan. Meski berhasil kabur Purnama masih dikejar oleh penjaga kerajaan yang diperintah Awang.

Di hutan, Purnama bertemu Malini yang merupakan anggota gerombolan perampok bernama Ki Goblet. Ia mendapat perawatan yang tulus dari Malini akhirnya keduanya saling jatuh cinta.

Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini adalah hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan mendapat pujian dari masyarakat setempat.

3. Pendekar Tongkat Emas (2014)

Film kolosal Indonesia satu ini berkisah soal perguruan silat bernama Padepokan Tongkat Emas yang telah melahirkan banyak pendekar untuk menjaga keamanan dan ketenteraman kerajaan.

Perguruan silat itu dipimpin oleh pendekar wanita sakti bernama Cempaka (Christine Hakim). Dia cukup dihormati dan disegani dalam dunia persilatan karena kemampuannya.

Cempaka memiliki sebuah senjata andalan yakni tongkat emas. Namun usianya yang mulai menua, membuat sang pimpinan perguruan berencana mewariskan senjata itu kepada salah satu dari empat muridnya.

Sayangnya, tongkat emas itu jatuh ke tangan yang salah sehingga kekacauan di dunia persilatan pun tidak dapat dihindari. Untuk menyelamatkan dunia, Dara dan Angin yang telah tersisihkan harus menemukan satu-satunya orang yang bisa membantu.

Dia adalah Pendekar Naga Putih (Darius Sinathrya) yang dulu bekas pasangan Cempaka. Perjuangan menemukan sang Pendekar Naga Putih terbilang cukup sulit.

 

Dalam perjalanannya, mereka malah bertemu dengan Elang (Nicholas Saputra), sosok pendekar misterius yang diam-diam ternyata telah menguasai jurus Tongkat Emas. Dia pun menjadi jawaban kepada siapa Tongkat Emas itu harus dikembalikan.

4. Buffalo Boys (2018)

Bercerita terntang perjuangan dua saudara Jamar (Ario Bayu) dan Suwo (Yoshi Sudarso) s Arana yang hendak membalaskan dendam ayah mereka, Sultan Hamza. Sultan Hamza meninggal dibunuh oleh Kapten Van Trach saat membawa lari kedua anaknya setelah bangsa kolonial Belanda memaksa negosiasi damai.

Dalam pelarian itu turut serta adik Sultan Hamza bernama Arana (Tio Pakusadewo). Usai selamat dari kejaran koloni Arana membawa pergi jauh dua anak sang kakak.

Arana, Jamar dan Suwo pun bekerja di dunia ‘wild west’ Amerika yang terletak ribuan kilometer dari Indonesia. Di sana mereka belajar banyak hal, termasuk menjadi koboi yang mengendarai sapi.

Kehadiran mereka di sana pada awalnya baik-baik saja sampai satu waktu ada kejadian yang hampir membuat nyawa Arana melayang. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiran Indonesia.

Saat di Indonesia, Van Trach ternyata telah menjadi Gubernur di sebuah kota kecil. Dia masih saja kejam dan menyiksa masyarakat pribumi.

Jamar dan Suwo yang sudah dendam sejak awal semakin membara untuk melenyapkan Van Trach dari bumi pertiwi sehingga masyarakat Indonesia juga bisa sejahtera dari penjajahan.

Selain kisah perjuangan itu, film ini juga akan diselipkan beberapa adegan romantis salah satu dari dua orang kakak beradik tersebut.

5. Wiro Sableng

Wiro Sableng (Vino Bastian) turun dari Gunung Gede setelah diberi misi oleh Sinto Gendeng. Ia mewarisi Kapak Maut Naga Geni 212 dan Batu Hitam 212 dari Sinto.Wiro Sableng adalah salah satu film kolosal Indonesia lawas yang layak ditonton.

Cerita dibuka ketika Wiro Sableng masih kecil yang menyaksikan bapak-ibunya tewas secara tragis di tangan pendekar aliran hitam, Mahesa Birawa (Yayan Ruhiyan).

Saat kejadian itu, sebenarnya Wiro Sableng hampir turut terbunuh, namun beruntung dia berhasil diselamatkan oleh Sinto Gendheng (Ruth Marini), mantan guru Mahesa.

Kemudian Sinto merawat dan membesarkan Wiro Sableng serta mengajarkan dia berbagai jurus dan kesaktian. Sinto juga memberi nasihat pada Wiro Sableng untuk melawan Mahesa di kemudian hari karena telah membuat kekacauan di dunia.

Sebelum melakukan pencarian terhadap Mahesa, Wiro Sableng diwarisi kapak maut naga geni 212 dan batu hitam sakti oleh sang guru.

Dalam perjalanan mencari Mahesa nantinya Wiro Sableng akan bertemu beberapa pendekar hebat lain. Seperti Dewa Tuak (Andi Rif) dan sang murid, Anggini, Bujang Gila Tapak Sakti hingga sosok cantik misterius yang dipanggilnya, Bidadari Angin Timur.

Singkat cerita, Wiro Sableng menemukan Mahesa dan pertempuran antara keduanya pun terjadi. Film kolosal Indonesia satu ini diangkat dari buku silat legendaris Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 karya almarhum Bastion Tito.

(GOTV/YDS)

Related posts

rtp slot