Kab Pohuwato

Soroti Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, DPRD Pohuwato Minta Dinas Segera Bentuk Tim Investigasi

Pelaksanaan RDP yang berlangsung di ruang rapat DPRD Pohuwato kembali menyoroti polemik kelangkaan gas LPG 3 Kg yang sampai saat ini masih langka di Masyarakat

Gorontalo.tv.Pohuwato – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di ruang rapat DPRD Pohuwato kembali menyoroti polemik kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di daerah tersebut. Senin (22/09/2025).

Wakil Ketua I DPRD Pohuwato, Hamdi Alamri, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Dinas Perindagkop. Namun, ia menegaskan bahwa permasalahan ini tidak boleh berhenti hanya sampai pada forum RDP.

“Apa yang disampaikan oleh PMII benar, ini terjadi hampir setiap hari. Kelangkaan masih terus berlangsung. Di wilayah Randangan–Taluditi pun saya temukan hal yang sama, bahkan hampir di semua kecamatan,” ungkap Hamdi.

Hamdi meminta pihak dinas segera membentuk tim investigasi untuk melakukan pemantauan langsung di lapangan. “Hal ini penting untuk diproteksi agar setidaknya bisa diminimalisir,” tegasnya.

Ia juga menyinggung permasalahan terkait pangkalan resmi yang dialihkan. “Kemarin ada pangkalan yang tidak mampu lagi mengelola, kemudian dipindahkan secara resmi, sekitar seratus meter dari lokasi sebelumnya, di Desa Omayuwa. Sudah setahun berjalan, tetapi gas elpiji masih diturunkan di tempat lama,” tambah Hamdi.

Anggota DPRD Pohuwato, Suprato Monoarfa, menyampaikan pandangan berbeda dengan Kepala Dinas Perindagkop.

“Jujur saja, saya tidak sependapat dengan pernyataan Pak Kadis bahwa kelangkaan ini tidak bermasalah. Saya sendiri kadang kesulitan mencari gas di Paguat, kadang sampai kehabisan,” ujarnya.

Suprato juga menyoroti adanya praktik penyaluran yang tidak rasional. “Setelah saya telusuri, ada rumah yang bisa mendapatkan dua sampai tiga tabung sekaligus. Di Pentadu misalnya, hanya ada empat pangkalan dengan kuota total 180 tabung. Padahal jumlah penduduk sekitar 600 KK. Ini jelas tidak masuk akal,” tegasnya.

Ia mendesak agar setiap pangkalan diwajibkan menyediakan timbangan. “Kalau ini tidak diawasi, kerugian negara bisa besar. Ini sudah termasuk pencurian, karena gas elpiji 3 kilogram adalah subsidi. Sebelum diserahkan, tabung harus ditimbang terlebih dahulu,” pintanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindagkop Pohuwato, Ibrahim Kiraman, menegaskan bahwa kelangkaan gas elpiji di daerahnya tidak benar terjadi. Menurutnya, lonjakan permintaan hanya dipicu oleh faktor peringatan Maulid Nabi.

“Gas LPG di Pohuwato ini tidak ada kelangkaan. Hanya saja, di bulan ini sudah di akhir bulan, dan sebagai masyarakat Islam, kita memperingati Maulid Nabi. Permintaan melonjak. Survei kami di lapangan jelas menunjukkan kebutuhan meningkat, sama seperti bulan Ramadan. Agen wajib menata kembali pola penyaluran,” jelas Ibrahim.

Data Penyaluran LPG di Pohuwato

  1. Agen Mitra Gas

Alamat: Desa Manawa, Kecamatan Patilanggio

Jumlah pangkalan: 48

Kuota: 560 tabung/hari

Total per bulan: ±16.240 tabung

  1. PT Maleo Asera Gas

Alamat: Desa Buhu Jaya, Kecamatan Paguat

Jumlah pangkalan: 57

Kuota: 560 tabung/hari

Total per bulan: ±14.560 tabung

  1. PT Rismita (Agen terbesar, bawaan dari minyak tanah)

Jumlah pangkalan: 256 pangkalan (termasuk Maleo 43)

Kuota: 3.360 tabung/hari

Total per bulan: ±81.000 tabung + tambahan ±17.000 tabung

Dalam waktu dekat, kata Ibrahim, satu agen baru juga akan beroperasi melalui Koperasi Merah Putih yang saat ini tengah mengurus izin.

Ibrahim menegaskan bahwa pembelian gas elpiji 3 kilogram tidak bisa dilakukan secara bebas.

“Kalau di pangkalan, gas sudah disalurkan agen, kemudian ada yang datang terlambat, tentu tidak dapat. Satu hari sebelum penyaluran sudah ada pendaftaran. Jika pangkalan tidak menginput sesuai aturan, maka kuota tidak akan keluar,” tegasnya.

Ia juga mengakui keberadaan pengecer di lapangan dengan distribusi mencapai sekitar Rp60.000 per tabung. Namun, harga resmi di pangkalan tetap Rp20.000 per tabung.(ars)

Related posts

rtp slot